Selasa, 23 Februari 2016

TUGAS AKUTANSI BIAYA


TUGAS AKUTANSI BIAYA
1.   AKUTANSI BIAYA
1.1 Pengertian Akuntansi biaya
adalah suatu bidang akuntansi yang diperuntukkan bagi proses pelacakan, pencatatan, dan analisis terhadap biaya-biaya yang berhubungan dengan aktivitas suatu organisasi untuk menghasilkan barang atau jasa. Biaya didefinisikan sebagai waktu dan sumber daya yang dibutuhkan dan menurut konvensi diukur dengan satuan mata uang. Penggunaan kata beban adalah pada saat biaya sudah habis terpakai.
1.2 Pengertian dan Fungsi Akuntansi Biaya menurut beberapa pakar
-     Menurut Schaum
Akuntansi biaya adalah suatu prosedur untuk mencatat dan melaporkan hasil pengukuran dari biaya pembuatan barang atau jasa. Fungsi utama dari Akuntansi Biaya: Melakukan akumulasi biaya untuk penilaian persediaan dan penentuan pendapatan.
-       Menurut Carter dan Usry
Akuntansi biaya adalah penghitungan biaya dengan tujuan untuk aktivitas perencanaan dan pengendalian, perbaikkan kualitas dan efisiensi, serta pembuatan keputusan yang bersifat rutin maupun strategis.

Referensi:
-       Carter, William K. (2009). Akuntansi BiayaSalemba EmpatISBN 978-981-4227-85-8.
-       Maher & Daken; Akuntansi Biaya; ed. 4; jilid 1; p. 11; Erlangga; Jakarta:1997


 Link:
  

2.   JENIS – JENIS BIAYA

 2.1 Jenis Biaya Berdasarkan Tujuan Pengambilan Keputusan

Berdasarkan tujuan pengambilan keputusan manajemen, biaya dapat dikelompokkan ke dalam (Supriyono,2011):

   Biaya Relevan (relevant cost)

Biaya relevan merupakan biaya yang terjadi pada suatu alternatif tindakan tertentu, tetapi tidak terjadi pada alternatif tindakan lain. Biaya relevan akan mempengaruhi pengambilan keputusan, oleh karena itu biaya relevan harus dipertimbangkan dalam pembuatan keputusan.

    Biaya Tidak Relevan (irrelevant cost)

Biaya tidak relevan merupakan biaya yang tidak berbeda diantara alternatif tindakan yang ada. Irrelevant cost tidak mempengaruhi pengambilan keputusan dan akan tetap sama jumlahnya tanpa memperhatikan alternative yang dipilih. Oleh karena itu biaya tidak relevan tidak harus dipertimbangkan dalam pembuatan keputusan.

2.2 Jenis Biaya Berdasarkan Perilaku

Untuk tujuan perencanaan dan pengendalian biaya serta pengambilan keputusan, biaya dapat digolongkan sebagai berikut:

·       Biaya Tetap (Fixed Cost)

Biaya tetap adalah biaya yang jumlah totalnya tetap konstan, tidak dipengaruhi oleh perubahan volume kegiatan atau aktivitas sampai dengan tingkatan tertentu. Biaya tetap per unit berbanding terbalik secara proporsional dengan perubahan volume kegiatan atau kapasitas. Semakin tinggi tingkat kegiatan, maka semakin rendah biaya tetap per unit. Semakin rendah tingkat kegiatan, maka semakin tinggi biaya tetap per unit.

·        Biaya Variabel (Variable cost)

           Biaya variabel (Variable cost) adalah biaya yang jumlah totalnya berubah secara sebanding (proporsional) dengan perubahan volume kegiatan. Semakin tinggi volume kegiatan atau aktivitas, maka secara proporsional semakin tinggi pula total biaya variabel. Semakin rendah volume kegiatan, maka secara proporsional semakin rendah pula total biaya variabel.

·        Biaya Semivariabel (Semivariabel cost/ Mixed Cost)

Biaya semivariabel adalah biaya yang mempunyai elemen biaya tetap dan biaya variabel di dalamnya. Elemen biaya tetap merupakan jumlah biaya minimum untuk menyediakan jasa sedangkan elemen biaya variabel merupakan bagian dari biaya semivariabel yang dipengaruhi oleh volume kegiatan. Biaya semivariabel jumlah totalnya berubah sesuai dengan perubahan volume kegiatan, akan tetapi tingkat perubahannya tidak proporsional atau sebanding. Semakin tinggi volume kegiatan, semakin tinggi pula jumlah biaya semivariabel, Semakin rendah volume kegiatan semakin rendah pula jumlah biaya semivariabel, tetapi perubahannya tidak proporsional dengan perubahan volume kegiatan. Contoh biaya semivariabel adalah biaya listrik, biaya telepon dan biaya air.
Referensi:
-       Supriyono. 2011. Akuntansi Biaya, Perencanaan dan pengendalian biaya,serta pengambilan keputusan. Yogyakarta. BPFE.

 Link:
     

3. PETA KONSEP AKUTANSI BIAYA

Peta Konsep Akutansi Biaya

Keterangan :
Akutansi Biaya berkaitan dengan namanya kebijakan manajemen dan jenis-jenis biaya, dimana manajemen merupakan kegiatan perencanaan, pengelolaan dan pelaksanaan kegiatan yang tujuannya untuk mencapai target atau tujuan. Sedangkan jenis-jenis biaya merupakan bagian yang terkandung di dalam akutansi biaya dan menjadi bagian yang mempengaruhi kebijakan manajemen. Kebijakan manajemen berkosentrasi pada Penganggaran biaya dan pengukuran keefektifan biaya, yang dimana kedua hal tersebut merupakan inti dari mempelajari akutansi biaya.Penganggaran biaya dipertanggungjawabkan dengan cara mengukur seberapa kefektifan biayanya dan yang menjadi dasarnya adalah laporan biaya. Penganggaran biaya berhubungan dengan kalkulasi biaya, pencatatan biaya dan penggunaan biaya, dimana semuanya saling terkait atau berhubungan.

 Link:


4. KALKULASI BIAYA
Kalkulasi biaya :  Menentukan jumlah biaya dari unit-unit yang di produksi dalam satu periode ada 2 jenis kalkulasi biaya yaitu:
          1.     Biaya pesanan : Biaya yang dikeluarkan sesuai pesanan.
          2.     Biaya proses   : Digunakan untuk barang-barang di produksinya melalui proses produksi masal.
Konsep yng menjadi rangka bangunan sistem kalkulasi biaya adalah:
1.     Obyek biaya                : Sesuatu yang akan diukur biayanya. Misal produk,harga produk. 
2.     Biaya langsung            : Biaya yang bisa ditelusuri obyek .misal,tenaga kerja pabrik
            3.     Biaya tidak langsung   : Biaya yang tidak bisa ditelusuri obyeknya.misal,Tenaga kerja  administrasi.
Kebijakan biaya :
           1.     Penambahan biaya :
           contoh : pelebaran biaya ,pendalaman biaya
           2.     Pengurangan biaya :
           contoh : residu biaya
Istilah-istilah dalam kalkulasi biaya:
          1.   Pool biaya : kelompok pos-pos biaya individu
          2.   Dasar alokasi biaya : satuan yang digunakan mengukur biaya.contoh jam,upah.
          3.   Pusat pertanggung jawaban : organisasi yang bertanggung jawab atas biaya .
Dasar sistem kalkulasi biaya
          1.     Berdasarkan pekerjaan : digunakan untuk menetapkan biaya produk yang berbeda         umunnya biaya saling terpisah dan bisa di identifikasi.
Contoh :     - pembuatan baju,celana,atau jenis pakaian tertentu.
                   - perbaikan jalan,mobil.
         2.     Berdasarkan proses : Digunakan untuk menetapkan biaya berjumlah banyak.
Contoh :     - pembuatan benang,kain.
       -Penyelenggaraan universitas.
                   - produksi minuman .

Aspek-aspek dasar dalam kalkulasi biaya  proses
1. Laporan biaya produksi untuk departemen produksi.
2. Perhitungan biaya per unit untuk setiap departemen.
3. Perhitungan biaya yang ditransfer ke departemen lain atau ke gudang barang jadi
4. Kalkulasi biaya barang dalam proses.
5. Pengaruh unit yang hilang terhadap biaya perunit.
6. Pengaruh perubahan bahan di departemen lain dari departemen semula.



Refrensi Bp supawi pawenang,2016,akuntansi biaya- kalkulasi biaya ,UNIBA


 Link:



5. Harga Pokok Produksi
Pendekatan Pencatatan Harga Pokok Produksi
-   Full Costing
Penentuan HPP dengan memperhitungkan semua unsur biaya produksi
-   Variabel Costing
Penentuan HPP dengan hanya memperhitungkan biaya produksi yang variabel saja

Metode Harga Pokok Produksi:
-   Metode Harga Pokok Pesanan
-   Metode Harga Pokok Proses

Karakteristik Produsen Pesanan
-     Proses produksi terputus-putus sesuai pesanan
-     Produk berlainan sesuai pesanan
-     Produksi ditujukan untuk pesanan, bukan penetrasi pasar

Karakteristik Produsen Berdasar Proses
-     Proses produksi kontinyu
-     Produk yang dihasilkan standar
-     Produk diorientasikan untuk penetrasi pasar 


Perbedaan Metode Harga Pokok Proses dan Pesanan

METODE/PERBEDAAN
HARGA POKOK PROSES
HARGA POKOK PESANA
Pengumpulan
biaya produksi
per periode akuntansi
Pengumpulannya per
pesanan
Perhitungan
HPP persatuan
TC/Q dihitung scr
variabel per periode
TC/Q dihitung per
pesanan
Penggolongan
Biaya produksi
Atas biaya yang
sesungguhnya terjadi. BL
dan BTL kadang tdk
diperlukan
Atas biaya yang
sesungguhnya terjadi.
BL dan BTL kadang
tdk diperlukan
Biaya overhead pabrik
Dibebankan pada produk
sebesar biaya yang
sesungguhnya terjadi
Dibebankan atas
dasar tarif yang
ditentukan di muka

Karakteristik Metode
Harga Pokok Pesanan:
-       HPP dihitung secara individual sesuai ragam produk.
-       Biaya digolongkan biaya langsung dan tak langsung
-       Biaya langsung: BBB dan BTK. BTKL disebut BOP
-       Biaya produksi langsung diperhitungkan sebagai HPP, dan BOP ditentukan berdasar tariff
-       HPP dihitung dari biaya produksi per quantity

Manfaat HPP per Pesanan
-       Menentukan harga jual yang akan dibebankan kepada pemesan
-       Mempertimbangkan penerimaan atau penolakanpesanan
-       Memantau realisasi biaya produksi
-       Menghitung laba atau rugi per pesanan
-       Menentukan HPP dalam laporan R/L.

Formula Penentuan Harga Jual
-       Taksiran biaya produksi                Rp.XXX
-       Taksiran biaya non produksi         Rp.XXX +
-       Taksiran total biaya pesanan         Rp.XXX
-       Laba yang diinginkan                   Rp.XXX +
-       Taksiran Harga Jual                      Rp.XXX
Catatan: Biaya Produksi (BBB+BTKL)
Biaya Non Produksi (BOP)


Jurnal Pemakaian BB untuk pembuatan produk
D: Barang Dalam Proses Rp.xxx
K: Persediaan Bahan Baku Rp.xxx
BUKAN:
D: Biaya Bahan Baku Rp.xxx
K: Persediaan Bahan Baku Rp.xxx

Alasannya: Karena BB dicatat dalam
kartu persediaan bukan kartu biaya.

Modul Akuntansi Biaya oleh Dr. Supawi Pawenang, SE, MM 2016

 Link:


6. Dasar Sistem Kalkulasi Biaya

-       Sistem kalkulasi berdasarkan Pekerjaan (job costing)
Sistem ini digunakan untuk menetapkan biaya produk yang berbeda biaya terpisah dan biaya diidentifikasi.
Contoh: garment,perbaikan jalan,pembuatn mobil.

-       Sistem kalkulasi berdasarkan Proses (proses costing)
   Sistem ini digunakan untuk menetapkan biaya sejumlah besar unit yang identik dan serupa serta biaya tidak bisa diidentifikasi.
Contoh:produksi benang,pembuatan kain,produksi minuman coca-cola.

-     Sistem kalkulasi terhadap Job Costing
1. Mengidentifikasi Pekerjaan yang Dipilih sebagai Objek Biaya
2. Mengidentifikasi Biaya Langsung Job atau Pekerjaan
       3. Memilih Dasar Alokasi Biaya yang Digunakan untuk Mengalokasikan Biaya Tidak langsung ke Job
    4.  Mengidentifikasikan Biaya Tidak Langsung yang Terkait dengan Setiap Dasar Alokasi Biaya
5. Menghitung Tarif per Unit dari Setiap Dasar Alokasi Biaya yang Digunakan  untuk Mengalokasikan Biaya Tidak Langsung ke Job.
6. Menghitung Biaya Tidak Langsung yang Dialokasikan ke Job.
7. Menghitung Biaya Total Job dengan Menambahkan Semua Biaya Langsung dan Tidak Langsung yang Dibebankan ke Job.

-       Sistem kalkulasi terhadap Procces Costing
   Perusahaan manufaktur mempertanggungjawabkan biaya produksi dengan menggunakan sistem akumulasi biaya berdasarkan pesanan atau proses. Dalam sistem perhitungan biaya berdasarkan proses, bahan baku, tenaga kerja, dan overhead pabrik dibebankan ke pusat biaya, dengan membebankan ke setiap unit (membagi total biaya pada pusat biaya dengan total unit yang diproduksi).

Modul Akuntansi Biaya, Dr. Supawi Pawenang, SE,MM 2016

 Link: