TUGAS
AKUTANSI BIAYA
1. AKUTANSI BIAYA
1.1 Pengertian Akuntansi biaya
adalah suatu bidang akuntansi yang diperuntukkan bagi proses
pelacakan, pencatatan, dan analisis terhadap biaya-biaya yang berhubungan
dengan aktivitas suatu organisasi untuk menghasilkan barang atau jasa. Biaya
didefinisikan sebagai waktu dan sumber daya yang dibutuhkan dan menurut konvensi diukur dengan
satuan mata uang. Penggunaan kata beban adalah pada saat biaya sudah
habis terpakai.
1.2 Pengertian dan Fungsi Akuntansi Biaya menurut beberapa pakar
- Menurut Schaum
Akuntansi
biaya adalah suatu prosedur untuk mencatat dan melaporkan hasil pengukuran dari
biaya pembuatan barang atau jasa. Fungsi utama dari Akuntansi Biaya: Melakukan
akumulasi biaya untuk penilaian persediaan dan penentuan pendapatan.
-
Menurut
Carter dan Usry
Akuntansi
biaya adalah penghitungan biaya dengan tujuan untuk aktivitas perencanaan dan
pengendalian, perbaikkan kualitas dan efisiensi, serta pembuatan keputusan yang
bersifat rutin maupun strategis.
Referensi:
-
Maher
& Daken; Akuntansi Biaya; ed. 4; jilid 1; p. 11; Erlangga;
Jakarta:1997
Link:
2. JENIS – JENIS BIAYA
2.1 Jenis Biaya Berdasarkan Tujuan Pengambilan Keputusan
Berdasarkan tujuan pengambilan
keputusan manajemen, biaya dapat dikelompokkan ke dalam (Supriyono,2011):
- Biaya Relevan (relevant cost)
Biaya relevan merupakan
biaya yang terjadi pada suatu alternatif tindakan tertentu, tetapi tidak
terjadi pada alternatif tindakan lain. Biaya relevan akan mempengaruhi
pengambilan keputusan, oleh karena itu biaya relevan harus dipertimbangkan
dalam pembuatan keputusan.
- Biaya Tidak Relevan (irrelevant cost)
Biaya tidak relevan merupakan biaya
yang tidak berbeda diantara alternatif tindakan yang ada. Irrelevant cost tidak
mempengaruhi pengambilan keputusan dan akan tetap sama jumlahnya tanpa
memperhatikan alternative yang dipilih. Oleh karena itu biaya tidak relevan
tidak harus dipertimbangkan dalam pembuatan keputusan.
2.2 Jenis Biaya Berdasarkan Perilaku
Untuk tujuan perencanaan dan pengendalian biaya serta pengambilan keputusan, biaya dapat digolongkan sebagai berikut:
· Biaya Tetap (Fixed Cost)
Biaya tetap adalah
biaya yang jumlah totalnya tetap konstan, tidak dipengaruhi oleh perubahan
volume kegiatan atau aktivitas sampai dengan tingkatan tertentu. Biaya tetap
per unit berbanding terbalik secara proporsional dengan perubahan volume
kegiatan atau kapasitas. Semakin tinggi tingkat kegiatan, maka semakin rendah
biaya tetap per unit. Semakin rendah tingkat kegiatan, maka semakin tinggi
biaya tetap per unit.
· Biaya Variabel (Variable cost)
Biaya variabel (Variable cost) adalah biaya yang jumlah
totalnya berubah secara sebanding (proporsional) dengan perubahan volume
kegiatan. Semakin tinggi volume kegiatan atau aktivitas, maka secara
proporsional semakin tinggi pula total biaya variabel. Semakin rendah volume
kegiatan, maka secara proporsional semakin rendah pula total biaya variabel.
· Biaya Semivariabel (Semivariabel cost/ Mixed Cost)
Biaya semivariabel adalah biaya
yang mempunyai elemen biaya tetap dan biaya variabel di dalamnya. Elemen biaya
tetap merupakan jumlah biaya minimum untuk menyediakan jasa sedangkan elemen
biaya variabel merupakan bagian dari biaya semivariabel yang dipengaruhi oleh
volume kegiatan. Biaya semivariabel jumlah totalnya berubah sesuai dengan
perubahan volume kegiatan, akan tetapi tingkat perubahannya tidak proporsional
atau sebanding. Semakin tinggi volume kegiatan, semakin tinggi pula jumlah
biaya semivariabel, Semakin rendah volume kegiatan semakin rendah pula jumlah
biaya semivariabel, tetapi perubahannya tidak proporsional dengan perubahan
volume kegiatan. Contoh biaya semivariabel adalah biaya listrik, biaya telepon
dan biaya air.
Referensi:
- Supriyono. 2011. Akuntansi Biaya,
Perencanaan dan pengendalian biaya,serta pengambilan keputusan. Yogyakarta.
BPFE.
Link:
3. PETA KONSEP AKUTANSI BIAYA
Peta Konsep Akutansi Biaya
Keterangan :
Akutansi
Biaya berkaitan dengan namanya kebijakan manajemen dan jenis-jenis biaya,
dimana manajemen merupakan kegiatan perencanaan, pengelolaan dan pelaksanaan
kegiatan yang tujuannya untuk mencapai target atau tujuan. Sedangkan
jenis-jenis biaya merupakan bagian yang terkandung di dalam akutansi biaya dan
menjadi bagian yang mempengaruhi kebijakan manajemen. Kebijakan manajemen
berkosentrasi pada Penganggaran biaya dan pengukuran keefektifan biaya, yang
dimana kedua hal tersebut merupakan inti dari mempelajari akutansi
biaya.Penganggaran biaya dipertanggungjawabkan dengan cara mengukur seberapa
kefektifan biayanya dan yang menjadi dasarnya adalah laporan biaya.
Penganggaran biaya berhubungan dengan kalkulasi biaya, pencatatan biaya dan
penggunaan biaya, dimana semuanya saling terkait atau berhubungan.
Link:
4.
KALKULASI BIAYA
Kalkulasi biaya : Menentukan jumlah biaya dari unit-unit yang di
produksi dalam satu periode ada 2 jenis kalkulasi biaya yaitu:
1.
Biaya pesanan : Biaya yang dikeluarkan sesuai pesanan.
2.
Biaya proses : Digunakan untuk barang-barang di produksinya melalui
proses produksi masal.
Konsep yng menjadi rangka bangunan sistem kalkulasi biaya
adalah:
1.
Obyek biaya : Sesuatu
yang akan diukur biayanya. Misal produk,harga produk.
2. Biaya langsung : Biaya yang bisa ditelusuri obyek .misal,tenaga kerja pabrik
2. Biaya langsung : Biaya yang bisa ditelusuri obyek .misal,tenaga kerja pabrik
3.
Biaya
tidak langsung : Biaya yang tidak bisa ditelusuri obyeknya.misal,Tenaga kerja administrasi.
Kebijakan biaya :
1.
Penambahan
biaya :
contoh : pelebaran biaya ,pendalaman biaya
2.
Pengurangan biaya :
contoh : residu biaya
Istilah-istilah dalam kalkulasi biaya:
1. Pool
biaya : kelompok pos-pos biaya individu
2. Dasar
alokasi biaya : satuan yang digunakan mengukur biaya.contoh jam,upah.
3. Pusat
pertanggung jawaban : organisasi yang bertanggung jawab atas biaya .
Dasar sistem kalkulasi biaya
1.
Berdasarkan pekerjaan : digunakan untuk menetapkan biaya produk yang berbeda umunnya biaya saling terpisah dan bisa di identifikasi.
Contoh : - pembuatan baju,celana,atau
jenis pakaian tertentu.
- perbaikan jalan,mobil.
2.
Berdasarkan
proses : Digunakan untuk menetapkan biaya berjumlah banyak.
Contoh : - pembuatan benang,kain.
-Penyelenggaraan universitas.
- produksi minuman .
Aspek-aspek dasar dalam kalkulasi biaya proses
1. Laporan biaya produksi untuk departemen produksi.
2. Perhitungan biaya per unit untuk setiap departemen.
3. Perhitungan biaya yang ditransfer ke departemen lain atau
ke gudang barang jadi
4. Kalkulasi biaya barang dalam proses.
5. Pengaruh unit yang hilang terhadap biaya perunit.
6. Pengaruh perubahan bahan di departemen lain dari
departemen semula.
Refrensi Bp supawi pawenang,2016,akuntansi biaya- kalkulasi biaya ,UNIBA
Link:
5. Harga
Pokok Produksi
Pendekatan Pencatatan Harga Pokok
Produksi
-
Full Costing
Penentuan HPP dengan memperhitungkan semua unsur biaya
produksi
-
Variabel Costing
Penentuan HPP dengan hanya memperhitungkan biaya produksi
yang variabel saja
Metode Harga Pokok Produksi:
-
Metode Harga Pokok Pesanan
-
Metode Harga Pokok Proses
Karakteristik Produsen Pesanan
-
Proses produksi terputus-putus
sesuai pesanan
-
Produk berlainan sesuai pesanan
-
Produksi ditujukan untuk pesanan,
bukan penetrasi pasar
Karakteristik Produsen Berdasar
Proses
-
Proses produksi kontinyu
-
Produk yang dihasilkan standar
-
Produk diorientasikan untuk
penetrasi pasar
Perbedaan
Metode Harga Pokok Proses dan Pesanan
METODE/PERBEDAAN
|
HARGA POKOK PROSES
|
HARGA POKOK PESANA
|
Pengumpulan
biaya
produksi
|
per periode akuntansi
|
Pengumpulannya
per
pesanan
|
Perhitungan
HPP
persatuan
|
TC/Q
dihitung scr
variabel
per periode
|
TC/Q
dihitung per
pesanan
|
Penggolongan
Biaya
produksi
|
Atas biaya
yang
sesungguhnya
terjadi. BL
dan BTL
kadang tdk
diperlukan
|
Atas biaya
yang
sesungguhnya
terjadi.
BL dan BTL
kadang
tdk
diperlukan
|
Biaya overhead pabrik
|
Dibebankan
pada produk
sebesar
biaya yang
sesungguhnya
terjadi
|
Dibebankan
atas
dasar
tarif yang
ditentukan
di muka
|
Karakteristik
Metode
Harga Pokok Pesanan:
-
HPP dihitung secara individual
sesuai ragam produk.
-
Biaya digolongkan biaya langsung dan
tak langsung
-
Biaya langsung: BBB dan BTK. BTKL
disebut BOP
-
Biaya produksi langsung
diperhitungkan sebagai HPP, dan BOP ditentukan berdasar tariff
-
HPP dihitung dari biaya produksi per
quantity
Manfaat
HPP per Pesanan
-
Menentukan harga jual yang akan
dibebankan kepada pemesan
-
Mempertimbangkan penerimaan atau penolakanpesanan
-
Memantau realisasi biaya produksi
-
Menghitung laba atau rugi per
pesanan
-
Menentukan HPP dalam laporan R/L.
Formula
Penentuan Harga Jual
-
Taksiran biaya produksi
Rp.XXX
-
Taksiran biaya non produksi
Rp.XXX +
-
Taksiran total biaya pesanan
Rp.XXX
-
Laba yang diinginkan
Rp.XXX +
-
Taksiran Harga Jual
Rp.XXX
Catatan: Biaya Produksi (BBB+BTKL)
Biaya Non Produksi (BOP)
Jurnal
Pemakaian BB untuk pembuatan produk
D: Barang Dalam Proses Rp.xxx
K: Persediaan Bahan Baku Rp.xxx
BUKAN:
D: Biaya Bahan Baku Rp.xxx
K: Persediaan Bahan Baku Rp.xxx
Alasannya: Karena BB dicatat dalam
kartu persediaan bukan kartu biaya.
Modul Akuntansi Biaya oleh Dr.
Supawi Pawenang, SE, MM 2016
Link:
6. Dasar Sistem Kalkulasi Biaya
-
Sistem kalkulasi berdasarkan
Pekerjaan (job costing)
Sistem ini digunakan untuk menetapkan biaya produk yang
berbeda biaya terpisah dan biaya diidentifikasi.
Contoh: garment,perbaikan jalan,pembuatn mobil.
-
Sistem kalkulasi berdasarkan
Proses (proses costing)
Sistem ini digunakan
untuk menetapkan biaya sejumlah besar unit yang identik dan serupa serta biaya
tidak bisa diidentifikasi.
Contoh:produksi benang,pembuatan kain,produksi minuman
coca-cola.
- Sistem kalkulasi terhadap Job Costing
1. Mengidentifikasi Pekerjaan yang Dipilih sebagai
Objek Biaya
2. Mengidentifikasi Biaya Langsung Job atau Pekerjaan
3.
Memilih Dasar Alokasi Biaya yang Digunakan untuk Mengalokasikan Biaya Tidak
langsung ke Job
4. Mengidentifikasikan Biaya Tidak Langsung yang Terkait dengan
Setiap Dasar Alokasi Biaya
5. Menghitung Tarif per Unit
dari Setiap Dasar Alokasi Biaya yang Digunakan untuk Mengalokasikan
Biaya Tidak Langsung ke Job.
6. Menghitung Biaya Tidak Langsung yang Dialokasikan ke
Job.
7. Menghitung Biaya Total Job
dengan Menambahkan Semua Biaya Langsung dan Tidak Langsung yang Dibebankan
ke Job.
-
Sistem
kalkulasi terhadap Procces Costing
Perusahaan manufaktur mempertanggungjawabkan biaya produksi dengan
menggunakan sistem akumulasi biaya berdasarkan pesanan atau proses. Dalam
sistem perhitungan biaya berdasarkan proses, bahan baku, tenaga kerja, dan
overhead pabrik dibebankan ke pusat biaya, dengan membebankan ke setiap unit
(membagi total biaya pada pusat biaya dengan total unit yang diproduksi).
Modul Akuntansi Biaya, Dr. Supawi
Pawenang, SE,MM 2016
Link: